BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

      Rokok menggunakan tembakau yang merupakan salah satu tanaman hijau yang tumbuh di daerah dengan iklim panas. Rokok ditemukan sekitar tahun 600 setelah masehi oleh suku Indian di Amerika dan diperkenalkan di Asia pada tahun 1575 (Arnez, 2007).
      Sebelum tahun 1968, rokok masih digulung menggunakan tangan dan masih belum menggunakan filter. Setelah memasuki tahun 1968, rokok mulai diproduksi menggunakan mesin dengan pertimbangan adanya peningkatan permintaan konsumen terhadap rokok secara pesat sejak tahun 1960 dan meningkatnya kepopuleran rokok yang menggunakan filter di kalangan konsumen. Sehingga produksi yang dilakukan dengan menggunakan mesin diharapkan lebih efektif (Arnez, 2007).
      Sebelum tahun 1990, rokok adalah salah satu produk yang dilarang untuk diiklankan melalui televisi. Namun, setelah melewati tahun 1990, pemerintah mengeluarkan peraturan baru tentang iklan rokok yang mengizinkan pengiklanan rokok dengan larangan yang sangat sedikit yakni hanya larangan menampilkan gambar rokok dan orang yang sedang merokok.             Peraturan ini kemudian ditambahkan oleh pemerintah pada PP No. 19 tahun 2003 yang isinya tentang peraturan yang menyatakan bahwa setiap pengiklanan rokok melalui media televisi dengan syarat bahwa setiap iklan rokok tersebut juga harus disertai dengan peringatan kesehatan (South East Asian Tobacco Control Alliance, 2007). Survei mengenai iklan rokok yang pernah dilakukan di Kota Medan juga memperlihatkan peran iklan dan media massa dalam perilaku merokok pada remaja.  Dengan jumlah sampel yang cukup besar (1765 orang), survei ini memperlihatkan bahwa dari pengamatan selama tiga puluh hari terakhir, sebanyak 91,8% iklan rokok dijumpai pada media papan iklan, 79,3% iklan rokok dijumpai pada surat kabar dan majalah. Walaupun telah resmi dilarang, survei ini mendapatkan 8,7% iklan rokok masih menampilkan logo merek rokoknya. Hal yang cukup menggembirakan adalah survei ini juga mendapatkan angka yang cukup tinggi untuk kampanye antirokok di media yaitu sebesar 88,6% (Global Youth Tobacco Survey, 2004).
      Ditinjau dari sudut kesehatan, tembakau atau rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Di samping itu, rokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insiden hamil di luar kandungan, pertumbuhan janin (fisik dan intelegensi) yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal (Depkes, 2009).
      Seperti halnya penghasil produk lainnya, perusahaan rokok ataupun pabrik rokok akan mengiklankan rokok yang mereka produksi melalui media-media yang ada. Iklan-iklan rokok menjadikan remaja sebagai target utama, hal ini terlihat dari iklan-iklan rokok dapat dijumpai di sekitar sekolah, pusat perbelanjaan, arena olahraga atau tempat-tempat di mana para remaja biasanya berkumpul (Gilpin, 2007).

1.2. Rumusan Masalah

 “Bagaimanakah pengetahuan dan sikap siswa SMP Negeri 33 Bandung tentang rokok dan iklan rokok?”

1.3. Tujuan Penelitian

      1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMP Negeri 33 Bandung tentang rokok dan iklan rokok.

1.3.2. Tujuan Khusus
     
      Tujuan khusus penelitian ini adalah:
      1. Mengetahui gambaran pengetahuan siswa SMP Negeri 33 Bandung tentang rokok.
      2. Mengetahui gambaran sikap siswa SMP Negeri 33 Bandung terhadap iklan rokok.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
    1. Orang tua dan guru dapat mengetahui pengetahuan dan sikap siswa SMP Negeri 33 Bandung tentang rokok dan iklan rokok.
    2. Bagi guru, menjadi pertimbangan untuk memberikan pelajaran khusus kepada siswa mengenai rokok dan efeknya.
    3. Bagi orang tua, menjadi pertimbangan untuk memberikan pendidikan mengenai rokok dan bahayanya di lingkungan keluarga.
4. Bagi petugas medis, menjadi salah satu bahan penyuluhan di masyarakat.
5. Bagi siswa SLTP, menjadi lebih paham mengenai rokok dan bahayanya.
6. Menjadi bahan untuk penelitian berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar